Laman

Senin, 19 Mei 2014

Sinopsis Angel Eyes Episode 12


Dong Joo melamar Soo Wan di observatorium. Soo Wan menerimanya. Dong Joo menyematkan cincin ibunya dulu di jari Soo Wan. Terakhir mereka berpelukan.

Dong Joo mengantar Soo Wan ke rumahnya. Dong Joo menyuruhnya masuk, tapi Dong Joo memanggilnya kembali dan memeluknya. Dia masih ingin bersama Soo Wan sedikit lebih lama lagi. Direktur Yoon melihat dari lantai dua rumahnya.


Soo Wan masuk rumah, menemukan ayahnya belum tidur. Ayahnya menjawab kalau dia akan tidur, dan menyuruh Soo Wan juga tidur. Di tangga Soo Wan memanggil ayahnya, dan mengatakan dia sangat bahagia dan terima kasih. Ayahnya senang tapi tersembunyi ketakutan di wajahnya. Di ep 11 dia curhat pada dr. Oh bahwa mereka (Dong Joo dan Soo Wan) senang, tapi dia merasa takut.


Esoknya, Soo Wan dan Teddy mendapat panggilan darurat dari seorang yang mengeluh sakit perut tanpa wali. Alamatnya masuk jalan kecil, hanya bisa lewat satu mobil, saat itu ada yang memarkir mobil di situ, sehingga ambulans hanya sampai di situ.

Sesampai di rumah pasien, pasien tidak hanya mengalami sakit perut, tapi dada juga berdebar-debar kencang karena denyut nadi sampai 200. Teddy mengambil defribilator yang ada di ambulans.


Kondisi pasien semakin buruk, Soo Wan panik, menelpon Dong Joo. Dong Joo menenangkan Soo Wan. Karena pasien tidak ada riwayat sakit jantung, kemungkinan kasus ini gangguan jantung mendadak. Dong Joo menyuruh Soo Wan melakukan pijat karotis di leher pasien. Dan kondisi pasien membaik.


Soo Wan mendatangi Dong Joo di ruangannya, dan memeluk Dong Joo. Dong Joo terkejut, dan memperingatkan ini kantor tempat kerja. Soo Wan berterima kasih, dia benar-benar panik tadi, karena Dong Joo, dia menjadi tenang. Dong Joo tersentuh, melepaskan pelukan Soo Wan dan menatapnya, kemudian ingin menciumnya.

terdengar suara dari luar ruangan, Teddy bercerita pada Senior Ki dan Ketua Joo dia sangat berterima kasih dengan dr. Park Dong Joo yang memberitahu pijat karotis untuk menolong pasien. Terkejut mereka berdua yang di dalam ruangan balik badan menghadap lemari di samping mereka.
Lewat mereka yang di luar, Dong Joo berkata tidak punya pilihan lain selain membuat pengakuaan pada mereka. Soo Wan melarang, tapi Dong Joo akan melakukannya.

Di ruangan ganti pria kantor damkar, Teddy dapat sms dari Ellie yang mengajak ketemuan. Teddy gugup saat ditanya Senior Ki, sang Senior tertawa melihat tingkah Teddy.
Teddy bertemu Ellie di sebuah kafe. Ellie menanyakan keadaan Jin Mo dan ayahnya yang masih diam-diaman di rumah. Ellie menyusun rencana.

Min Soo masuk kantornya, dilihat ada kotak di mejanya, isinya barang-barang dia. Dia dipindahkan ke departemen lalu lintas. Dia menghadap Kepala polisi, orang suruhan dr. Oh, menanyakan alasannya. Kepala beralasan di Lantas perlu polwan. Tentu Min Soo tidak terima dan tidak bisa mengubahnya juga.


Makan malam bersama para petugas damkar dengan rebusan kentang. Senior Ki minta makan daging bakar, tapi inilah citra kerendahan hati petugas damkar. Teddy mengatakan ini bukan rebusan kentang karena kentangnya sedikit, seharusnya namanya rebusahan daging.


Di tempat lain, daging mewah dibakar. Kepala polisi menraktir detektif pensiunan, detektif Kim. Dia bertanya kenapa ini terjadi. Kepala menawarkan pekerjaan sebagai polisi di sanatorium. Ini posisi yang bagus. Karenanya detektif Kim, bertanya kenapa dia, kenapa tidak diambil kepala saja. Kepala beralasan karena mereka partner dulu. Detektif menyetujuinya tapi dia akan ke sana tiga bulan lagi. Ekspresi kepala berubah, dan keceplosan menyuruhnya menghentikan kasus tabrak lari itu. Detektif bertanya lagi kenapa tahu. Kepala sangat berkompeten mengetahui apa yang dikerjakan detektif juniornya, Min Soo.


 Dong Joo pulang ke rumah bersama Soo Wan. Dari jauh dr. Choi menunggu kepulangan Dong Joo. Hendak mendekat, dia melihat Soo Wan bersama Dong Joo.


Soo Wan dan Dong Joo masuk rumah, tapi Dong Joo tidak mau melepaskan gandengan tanganya. Dia akan mengumumkannya besok ke semua rekan kerja di Kantor Damkar. Tujuannya biar dia bisa menggandeng tangan Soo Wan setiap hari.

Esoknya, Senior Ki masuk ke ruangan, saat itu ketua Joo mengharapkan semua melakukan yang terbaik. Para petugas lainnya berteriak mengerti. Senior Ki berkata setiap hari kita harus melakukan yang terbaik. Tapi semua petugas tidak mempedulikannya.
Bunyi klakson mobil, mereka datang, semua damkar keluar ruangan, Senior Ki ikut dengan perasaan heran. Di luar mereka menyambut anak-anak sekolahan yang dibawa oleh gurunya untuk mengikuti pelatihan damkar. Itu ternyata teman-teman Jin Mo, Jin Mo berada di barisan depan.


 Ini rupanya rencana Ellie dan Teddy.

Para petugas menunjukkan keahliannya masing-masing kepada anak-anak. Kemudian mereka berfoto bersama.
Sepulang anak-anak, Jin Mo memeluk ayahnya, meminta maaf pada ayah. Ayahnya juga meminta maaf padanya. Jin Mo pulang. Giliran Teddy kena piting Senior Ki karena dia membuat Senior Ki terharu.

Di rooftop, Dong Joo dan Soo Wan membahas Jin Mo dan ayahnya yang menggemaskan. Dong Joo bercerita saat dia salah duga kalau itu anaknya Soo Wan. Dan Dong Joo juga mengatakan pada Soo Wan kalau dia akan menjadi ayah yang baik nantinya. Soo Wan pun begitu, akan menjadi ibu yang baik seperti Jung Hwa-ssi. Dong Joo memperbolehkannya, tapi tidak satu hal, Soo Wan harus hidup selama-lamanya bersama anak-anak mereka nantinya.


Di ruang ganti, Senior Ki mendapat mms dari anaknya, foto bersama tadi, dan pesan ayahnya benar-benar orang yang hebat (jjang jjang man).
Senior Ki mengajak Teddy makan daging. Teddy ingin mengajak satu orang lagi, yaitu Ellie.

Di restaurant, Ellie benar-benar mabuk, dia curhat kalau dia tidak pernah ke taman hiburan dan ke pulau Jeju bersama keluarganya, karena kesibukan ayahnya sebagai damkar. Dia benci dengan suara serene. Karenanya dia benar-benar tahu perasaan Jin Mo.
Senior Ki mengerti karena dia mendengar Ellie masih sangat kecil saat ditinggal ayahnya. Dan dia pantas dimarahi.

Mereka pulang, Teddy ingin menggendong Ellie, tapi dia tidak kuant angkat Ellie. Ya.. jadinya Ellie digendong Senior Ki. Ellie ngigau di punggung Senior Ki. Dia menyukai bau ayahnya. Ellie merasa ayahnya yang menggendongnya. Di belakang Teddy menggendong Jin Mo dengan muka merengut, karena tidak bisa menggendong Ellie.

Dong Joo menunggu Soo Wan di luar kantor. Teleponnya berdering dari dr. Choi yang ingin bertemu dengannya. Soo Wan menerima sms Dong Joo yang tidak bisa pulang bareng dengannya. Soo Wan marah, menendang pintu ruangan Dong Joo. Tidak disangka bunyi pintu terlalu kuat, dia kaget sendiri.

dr. Choi mengatakan direktur bersikap baik padanya hanya untuk menutupi rasa bersalahnya dan memberi catatan rawat inap ibunya Dong Joo sebagai bukti. Dong Joo pasti bisa membaca grafiknya karena seorang dokter. dr. Choi menceritakan semua yang dilihatnya saat itu. Tentu Dong Joo tidak percaya itu semua.


Soo Wan berjalan pulang dengan perasaan masih berbunga-bunga, sambil melihat-lihat cincin yang disematkan Dong Joo di jarinya. Terlihatnya baju pengantin yang terpajang di toko pinggir jalan yang dilewatinya. Dia mendekatinya dan melihat baju pengantin itu dengan perasaan senang.

Sedangkan Dong Joo berjalan terhuyung tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar. Di rumah dia melihat-lihat berkas rawat inap ibunya yang diberikan tadi. Selain dr. Choi Ji Sang, ada dr. Choi Jung Shik yang menjadi asisten kedua.
Dong Joo menemui dr. Choi Jung Shik, menanyakan tentang kondisi ibunya. dr. Choi Jung Shik mengatakan operasi berjalan berhasil, tapi dia berlari melihat kode biru di ruang rawat ibu Dong Joo. Dia melihat direktur sedang melakukan CPR sendiri dengan semangat.

Para petugas mengakhiri rapat mereka yang diadakan di ruang latihan. Ketua Joo menyerahkan pada Soo Wan yang ingin mengatakan sesuatu kepada semua rekannya. Tapi Soo Wan menanyakan keberadaan Dong Joo.
Soo Wan datang ke ruangan Dong Joo, kesal karena Dong Joo tidak menepati janji. Ada panggilan darurat, dia pergi dari ruangan itu.


dr. Oh memanggil dr. Choi ke ruangannya untuk menanyakan pertemuan dengan Dong Joo. dr. Choi memberitahu kalau Dong Joo tidak percaya dengan itu, tapi dia curiga dengan direktur karena dia menemui dr. Choi Jung Shik. dr. Oh meminta dr. Choi terus melaporkan semua yang terjadi.


Soo Wan bersiap pulang di lokernya. Dia masih merasa kesal, dia membanting pintu lokernya.
Dong Joo di depan rumah Soo Wan, melihat ke ruang kerja direktur.

Soo Wan datang melihat Dong Joo. Dia khawatir karena tidak bisa menghubungi Dong Joo seharian ini. Dia menanyakan keadaan Dong Joo yang nampak tidak baik. Dong Joo menjawab tidak apa-apa, kemudian dia pamit dan menolak tawaran Soo Wan untuk masuk rumah. Soo Wan tersenyum dan berkata sampai jumpa besok. Dong Joo menjawab ya dengan ekspresi lebih baik dari yang tadi.

Dong Joo bertemu lagi dengan dr. Choi Ji Sang. Dia mengatakan dia tidak mengenal dr. Choi tapi dia  sangat mengenal direktur dan bertanya tujuan dr. Choi memberitahui ini. Tujuannya rahasia tidak ada yang abadi, jadi dia memberitahu semua yang dia lihat saat itu. dr. Choi memprovokasi Dong Joo, orang yang selama ini merawatnya ternyata seorang pembunuh ibunya.


Dong Joo melihat grafik keadaan ibunya di rumahnya. Sebelumnya terlihat stabil, saat 12 menit kemudian, terjadi gangguan alat-alat vital tubuh ibunya. Hanya orang yang melakukan sesuatu pada ibunya yang tahu penyebabnya.
Dong Joo kesal, menyerak semua berkas itu.

Soo Wan ke ruangan Dong Joo yang masih kosong dan merepet sendiri. Ketua Joo datang menanyakan keadaan Dong Joo yang tadi pagi menelpon minta cuti. Ketua meminta Soo Wan mencari tahu.


Dong Joo pergi ke pantai, dia mengingat semua kejadian dan percakapan yang menguatkan kecurigaannya pada direktur.
 Jin Mo duduk sendiri di taman bermain, Ellie datang bertanya kenapa Jin Mo sedih. Jin Mo melihat ada anak lain yang bermain dengan ibunya, jadi dia rindu pada ibunya. Ellie juga sering nangis jika rindu ibunya, tapi ada puisi yang membuatnya kuat. Itu puisi dari Soo Wan.


Dong Joo ke makam ibunya malam-malam. (ih gak takut dia? -ada kru, haaha). Dia menanyakan pada ibunya kalau semua yang dialaminya sekarang tidaklah benar. Dan dia bertanya apa yang harus dia dan Soo Wan lakukan sekarang. Dia mengadu sambil menangis. (sedih T_T)


 Soo Wan bermimpi dalam tidurnya. Mimpi buruk. Mimpi saat dia sadar di ruang rawat dulu, tahu kalau Dong Joo pergi.
 Saat bekerja Soo Wan tidak fokus, staf UGD meminta berkas yang ingin ditandatangani pada Soo Wan, tapi Soo Wan melamun.
Soo Wan berjalan lunglai keluar UGD melewati ruangan Ji Woon. Ji Woon yang baru keluar dari ruangannya melihat Soo Wan yang lunglai itu. Dia menghampiri Soo Wan menanyakan telah terjadi sesuatu. Soo Wan menjawab tidak. Ji Woon juga berkata tidak perlu saling menghindar saat bertemu di UGD.


Soo Wan ke makam ibunya Dong Joo malam-malam juga. (ish apa gak takut ya malam-malam). Dia menanyakan kabar Dong Joo yang tidak ada kabarnya beberapa hari.

Soo Wan duduk di taman dekat rumah Dong Joo, mungkin menunggu Dong Joo, kalau-kalau Dong Joo ke situ. Soo Wan hendak pulang Dong Joo datang, dengan wajah yang sangat menderita.
Soo Wan menanyakan semuanya (apa, mengapa, kemana), Soo Wan benar-benar khawatir dan takut Dong Joo pergi lagi.


Dong Joo merasa sedikit senang melihat Soo Wan, dan terus memanggil Soo Wan. Dong Joo jatuh dalam pelukan Soo Wan dan menangis di belakang Soo Wan. Kemudian dia pingsan.


Ellie menangis melihat kondisi abangnya. Soo Wan menenangkannya, mengajaknya keluar kamar membiarkan Dong Joo tidur sendiri. Dong Joo bermimpi saat ibunya sekarat, meminta matanya didonorkan ke Soo Wan. Dalam tidurnya, Dong Joo memanggil-manggil Jung Hwa-ssi. Soo Wan melihatnya. Soo Wan membangunkannya.

Dong Joo bangun memeluk Soo Wan. Soo Wan bertanya Dong Joo bermimpi Jung Hwa-ssi. Dia juga ingin bertemu Jung Hwa-ssi dalam mimpi. Dong Joo menangis lagi dalam pelukan Soo Wan.


Besoknya Dong Joo terbangun, dan ingin menyimpan berkas keadaan ibunya saat rawat inap. Dibukanya laci, menemukan tape-recoder Soo Wan. Dia membuka rekaman tanggal 7 mei. Terdengar suara Soo Wan memanggilnya di sana. Isinya, hari ini hari pertama bertemu Dong Joo sebagai Dong Joo bukan sebagai Dylan. Soo Wan merasa selama ini dia bermain petak umpet yang tak berujung dalam gelap, menunggu orang untuk mencarinya. Tapi permainan sudah berakhir. Soo Wan berterima kasih karena Dong Joo sudah mencari, menemukan, dan menyelamatkannya. Dong Joo menangis mendengarnya.


 Min Soo sedang bertugas sebagai polantas. Detektif Kim datang mengganggunya. Detektif juga berbicara tentang keanehan yang terjadi saat mereka menyelidiki mobil dokter. Sepertinya dia pernah mengalami ini sebelumnya. Hasil Penyelidikan tim forensik juga sudah keluar. Tinggal mengecek mobil bekas itu. Dia yang akan melakukannya. Min Soo hanya perlu meneruskan pekerjaannya.
Detektif Kim pergi menyebrang jalan. Dari kejauhan ada yang mengawasinya dan mengambil fotonya.


 Detektif Kim diusir dari kantor penampungan barang bekas. Dia tidak diizinkan melihat dan mendapat info dari mobil bekas tempat itu. Detektif pergi langsung ke lapangan tempat barang bekas disimpan. Dia tidak bisa masuk karena gerbang digembok. Dari belakang, seseorang mengendap-endap dan memukul detektif Kim. Detektif pun ambuk.

Dong Joo siap-siap ingin pergi ke suatu tempat. Di atas meja kerjanya terletak surat dan tape-recorder Soo Wan. (hmm untuk Soo Wan kah).

 Dong Joo pergi ke rumah sakit. Ji Woon melihat Dong Joo masuk. Dia heran.

 dr. Oh sedang bertelepon dengan orangnya. Orang di sana berkata kalau dia akan memotong kaki dan tangan mereka supaya tidak bisa bergerak lagi. Dia berhenti di ruang rawat inap ibunya Dong Joo dulu. Kebetulan pintunya terbuka sedikit. Dia melihat kearah ruangan, teringat apa yang telah dia lakukan dulu.


 Dong Joo menunggu seseorang di atap RS. dr. Choi datang. Dong Joo mengatakan kalau dia menganggap tidak pernah mendengar apapun dari dr. Choi. Percaya atau tidak, itu tidak penting baginya, jadi dr. Choi jangan pernah berbicara masalah itu padanya atau pada orang lain. Dong Joo pergi.
dr. Choi memprovokasinya lagi, kalau orang yang dipanggilnya ayah, Yoon Jae Beom telah membunuh ibunya. Dong Joo marah, dan kembali menarik kerah baju dr. Choi dan memberi peringatan lagi.


 Ji Woon mendengar itu semua dari pintu darurat. Ekspresi tidak percaya terpancar di wajahnya. (Sudah diduga)

Direktur kedatangan tamu, tamunya adalah Dong Joo. Direktur bertanya kedatangan Dong Joo. Dong Joo datang ingin menanyakan suatu hal pada direktur.


Pikiran Penulis:

Ini sinopsis kedua yang lengkap dariku. Akhirnya. Ini lebih cepat siap dari yang kemaren. hehe.

Sepertinya Ji Woon yang berjasa meluruskan kesalahpahaman ini. Maksudnya dia juga akan mengetahui perbuatan ibunya. Lalu dia membongkar semuanya karena dia tidak ingin menyakiti siapa pun. Dia menyukai Soo Wan dan juga Dong Joo. Dia pasti tidak ingin mereka terluka karenanya.
Itu sih menurutku.

Dong Joo-a.. kenapa dirimu banyak menangis di sini. Dong Joo, Park Dong Joo (mengikuti gaya Soo Wan memanggil Dong Joo), dirimu itu sangat pintar, pasti tahu penyebab ibumu meninggal. Itu bukan ulah abeoji-mu tapi itu ulah tersangka tabrak lari ibumu. Tidak mungkin kondisi ibumu sangat menurun hanya karena membuka alat bantu pernapasan. Dong Joo, Park Dong Joo, berpikirlah yang jernih!

Aku berharap bukti yang dibawa detektif itu, tidak diambil oleh pelaku. Jika diambil, mudah-mudahn Min Soo masih punya salinannya. Aamiiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar