Laman

Selasa, 20 Mei 2014

Sinopsis Angel Eyes Episode 11


Dong Joo menarik Soo Wan yang baru keluar dari RS. Dong Joo memberitahu Soo Wan bahwa direktur Yoon, ayah mereka telah memberi izin kepada mereka. Mereka berpelukan bahagia. Dari kejauhan dr. Choi memperhatikan mereka. Dia tersenyum jahat.



Dong Joo dan Soo Wan merayakan hari bahagia mereka di rumah Dong Joo. Hye Joo heran dengan perayaan itu. Setelah dia tahu, dia mengompori Soo Wan kalau abangnya tidak berlutut melamar Soo Wan. Dong Joo berkata itu tidak penting. Hye Joo menyolek kue lalu diusapkannya ke muka abangnya, dan berkata bodoh, kemudian dia lari masuk kamar. Soo Wan meratakan olesan kue di muka Dong Joo.


Penyelidikan detektif pensiunan, Kim Woo Chul, sampai ke rumah dr.Oh. Dia menanyakan mobil sekitar tahun 2000-2002. Awalnya dia berkata hanya mengecek asuransi. Tapi dr. Oh jadi sewot saat disinggung tentang kecelakaan oleh detektif pensiunan itu.
Karena teringat yang dikatakan detektif pensiunan bahwa mobil yang menabrak ibunya Dong Joo warna biru, Min Soo menelpon temannya yang bekerja di tim forensik.
Mereka bertemu. Menurut temannya itu, tidak ada bukti yang diserahkan ke kantornya saat terjadi tabrak lari 12 tahun yang lalu. Min Soo memintanya untuk memeriksa bukti tanah yang kemungkinan tertinggal serpihan cat mobil tabrak lari. Syukurnya dengan teknologi sekarang, itu masih dapat teridentifikasi walau itu sudah lama.


Panggilan darurat, seorang pria terkena serangan jantung di taman, karenanya Dong Joo ikut bersama Soo Wan dan Teddy. Pasien dapat melewati masa kritis karena dokter hebat yang memberi pertolongan pertama. Pasien dibawa ke UGD, staf UGD memuji kinerja manta Kepala mereka.

Hendak keluar dari UGD, Soo Wan dan Dong Joo berpapasan dengan Ji Woon yang tampak kurang semangat. Ji Woon melihat bergantian mereka berdua. Saat Ji Woon melihat Dong Joo mengangguk tanda menyapa canggung. Tapi Ji Woon hanya diam dan melewati mereka berdua.

Saat mereka keluar dari RS, dr. Choi memanggil Soo Wan, dan menanyakan kabarnya. Soo Wan tidak tanda dengannya. Setelah dr. Choi memperkenalkan diri, Soo Wan baru ingat kalau dr. Choi telah berhenti dan bekerja lagi di RS. dr. Choi juga merasa senang karena Soo Wan bisa melihat lagi dan bekerja dengan baik. dr. Choi melihat Dong Joo yang dari tadi diam, menanyakan dia rekan kerja Soo Wan. Dong Joo memperkenalkan diri.


Di ruangannya dr. Choi melihat berkas mengenai Dong Joo, foto-foto dan surat pendonoran mata, dia teringat yang persyaratan yang diajukan dr. Oh bahwa memintanya jadi anak buahnya dan ancaman untuk direktur, dr. Oh yang menentukan kapan dan kepada siapa membeberkannya.

Begitu pun Dong Joo teringat tentang dr. Oh, dokter yang bertanggung jawab atas kesembuhan ibunya dulu. Soo Wan mengetuk pintu Dong Joo untuk bicara dengannya. Mereka minum sambil bicara di ruangan Dong Joo. Soo Wan mengatakan ayahnya menyuruh mereka kumpul sore nanti.


Di UGD, setelah memeriksa pasien, dia pun kembali ke ruangannya. Suster yang mendampinginya tadi heran pasien hanya demam tapi Ji Woon meresepkan obat bius (ketamin) bukan obat pereda demam (keromin). Suster itu mendiskusikan dengan staf lainnya. Kebetulan ibunya Ji Woon masuk UGD mendengar percakapan itu. Sang ibu jadi khawatir dengan anaknya.


Di ruangannya, dr. Oh teringat kedatangan detektif pensiunan menanyakan mobilnya dan kecelakaan. Lalu dia mendapat telepon dari polisi yang menutup kasus tabrak lari itu, ada yang ingin dibicarakan dengan dr. Oh dan bertemu nanti malam.


Malamnya, ayah Soo Wan menyuruh mereka untuk pergi ke Boston dan tinggal di sana atau di mana pun mereka suka, biar tidak ada yang mengganggu mereka berdua dan bakat Dong Joo tidak akan sia-sia. Kedua anaknya menentang karena tidak ada yang mengurus ayahnya di sini, mereka tidak akan hidup tenang karena memikirkan ayahnya di sini.

Soo Wan mengantar Dong Joo sampai gerbang rumahnya, Dong Joo merasa senang memikirkan semua tentang keluarganya, Hye Joo dan ayahnya, direktur Yoon. Di mana pun dia berada asal bersama mereka tidak ada masalah dengannya.

dr. Oh bertemu dengan polisi itu, polisi memberitahukan jika bukti telah diperiksa oleh tim forensik, jika hasilnya keluar dan keluarga korban meminta penyelidikan ulang maka masalah akan besar. dr. Oh meminta polisi mengurus detektif pensiunan dan Min Soo agar mereka menyerah, masalah Dong Joo biar dr. Oh yang ngurus.

Polisi pamit, dr. Oh sendirian di mobilnya teringat curhatan temannya, direktur Yoon Jae Beom, dia minta maaf kepada temannya karena harus melakukan sejauh ini. Dia betul-betul merasa bersalah pada temannya itu sampai menangis.


Paginya, Dong Joo pamit dengan seluruh rekan kerjanya ingin mengadakan seminar di RS Seyoung atas nama kantor damkar. Ketua Joo menawarkan teman untuk membantu Dong Joo di sana, tapi Dong Joo menolaknya dan teman lain juga harus berjaga-jaga jika ada panggilan darurat. Dong Joo mempresentasikan seminarnya yang dihadiri pada para dokter di RS tsb termasuk dr. Sung dan Kang Ji Woon.


Direktur Yoon dan dr. Oh mengobrol di ruangan dr. Oh. Direktur Yoon merasa tidak enak dengan dr. Oh karena Soo Wan. Di sini dr. Oh bersikap layak teman. Direktur Yoon pun curhat kalau dia memberi izin Dong Joo, dan berusaha mengirim mereka ke Boston agar mereka tidak merasakan sedih karena perbuatan ayah mereka itu.

Selesai seminar, Dong Joo dan Ji Woon saling menatap, kemudian Ji Woon meninggalkan ruangan. dr. Sung mendatangi Dong Joo dan merasa kecewa karena Dong Joo pindah kerja padahal dia yang merekomendasi Dong Joo saat itu. Dong Joo hanya minta maaf.


 Dong Joo mengobrol dengan ayahnya di taman RS. Si ayah menanyakan pekerjaan Dong Joo sekarang. Tentu Dong Joo senang karena ada Soo Wan kan haha. Si ayah juga masih berusaha untuk menyuruh mereka pindah. Tapi Dong Joo masih memberikan jawaban yang sama.
dr. Choi datang menyapa mereka. Ekspresi direktur Yoon menjadi tegang. Dong Joo langsung berdiri menyapa dr. Choi mengucapkan terimakasih karena telah berusaha menyelamatkan ibunya waktu itu. dr. Choi pura-pura baru tahu kalau Dong Joo pelajar waktu itu. Dia merasa terimakasih sudah mau menyapanya walau tidak bisa menyelamatkan ibunya Dong Joo.

Dong Joo pamit dari situ, meninggal dr. Choi dan direktur Yoon berdua. dr. Choi mengejek direktur Yoon bahwa beliau hebat bisa hidup bersama anak itu dengan panggilan ayah kepadanya.

Dong Joo kembali ke kantornya, kebetulan ada Senior Ki di sana. Dia menanyakan tentang adiknya. Teddy datang mengatakan Jin Mo sering tersenyum sejak Ellie di sana. Senior Ki mengejek Teddy, dengan pertanyaanya Jin Mo atau Teddy. Teddy tetap lanjut, Jin Mo jadi selalu pulang cepat untuk bertemu dengan Ellie, dan Ellie guru yang sangat baik. Senior Ki mengajukan pertanyaan yang sama dengan Teddy. Dong Joo tersenyum melihat mereka berdua.


Dong Joo menanyakan keberadaan Soo Wan yang ternyata dia pulang cepat. Teddy tiba-tiba berteriak mengejutkan keduanya, katanya Jin Mo besok ujian jadi harus pulang cepat. Dia berlari untuk pulang. Senior Ki berkata dia selalu berlari saat waktunya pulang.
Dong Joo menelpon Soo Wan di ruangannya tapi nomor Soo Wan tidak aktif. Dia pun bersiap untuk pulang.


Jin Moo mendapat nilai nol untuk pelajaran mengeja. Senior Ki terbengong langsung melihat kearah Ellie, Ellie menunduk merasa bersalah. Ellie yang mengajar Jin Mo mengeja, dia mengeles kalau dia berhenti belajar Hangul, sangat sulit menulisnya daripada mengucapnya.



Tapi Jin Mo mendapat nilai 100 untuk matematika yang diajarkan Teddy. Senior Ki tidak percaya. Jin Mo menunjukkan kertas ujiannya. Senior Ki senang dan bangga pada anaknya. Dan ingin memenuhi semua keinginan Ji Mo. Jin Mo ingin senior Ki datang pada hari ayah di sekolah Jin Mo, di mana ayah mengajar layaknya seorang guru di sekolah. Senior Ki berjanji dengan saksi Ellie dan Teddy.

Ellie berkata kalau ayahnya tidak menepati janji, dia akan memarahinya. Ni ekspresi senior Ki saat Ellie berkata itu.

Dong Joo sampai di rumahnya, dia melihat Soo Wan sedang masak. Soo Wan menyapanya. Dia mendatangi Soo Wan dan memeluknya dari belakang. Dia senang, saat pulang lampu rumah telah menyala, berkata "aku pulang" dan disapa "Selamat datang".


Di kamar, mereka barteran surat. Awalnya Soo Wan menolak memberikan suratnya, tapi karena ingin membaca surat dari Dong Joo, dia harus memberi suratnya. Mereka ingin saling baca saat itu juga, tapi mereka juga saling malu membaca saat itu juga.


Dong Joo membaca surat di kamarnya seorang diri. Berarti mereka memutuskan baca surat di rumah masing-masing. Surat pertama Yoon Soo Wan untuk Park Dong Joo. Isinya Soo Wan merasa dirinya telah jatuh cinta dua kali pada orang yang sama dan pasti orang lain akan menertawakannya jika tahu itu. Dia punya rahasia kalau dia jatuh cinta tiga kali, karenanya dia menyebut dirinya bodoh. Soo Wan bertanya dalam suratnya, apakah Dong Joo masih menyukainya. Dong Joo jawab Soo Wan benar-benar bodoh, tentu dia masih menyukainya, itu terlihat jelas.


Esoknya Soo Wan dan Teddy mendapat panggilan darurat oleh seorang peramal/ cenayang yang sedang sakit perut. Sang cenayang menolak masuk ke ambulans, katanya banyak arwah orang mati di sana.
Soo Wan dan cenayang itu naik taksi, sedangkan Teddy menyetir sendiri mobil ambulans. Cenayang memberitahu Soo Wan kalau ada jiwa orang mati yang memberi organnya pada Soo Wan. Jiwa itu melindungi Soo Wan.


Setelah selesai mengurus cenayang tadi di UGD, Soo Wan mencari dokter untuk menandatangani berkasnya. Ji Woon muncul mengambil berkas dan menandatanganinya. Sepergi mereka berdua, tiga staf kepo kumpul bergosip mengenai mereka berdua. Yang lucunya mereka berkumpul di tempat Ji Woon menandatangani berkas tadi.


Dong Joo mendatangi Soo Wan di rooftop kantor mereka yang sedang menatap langit. Dong Joo bertanya apa yang dilakukan Soo Wan. Soo Wan berterimakasih pada orang yang telah mengizinkannya melihat lagi. Dia telah lama melupakan orang baik itu. Dong Joo yang tahu pendonor Soo Wan, berkata kalau Soo Wan selalu mengingatnya.

Senior Ki bersiap ke sekolah Jin Mo, untuk kelas ayah. Tapi bunyi alarm panggilan darurat kebakaran di bar karaoke. Sempat galau, tidak lama, Senior Ki memutuskan memenuhi panggilan darurat itu.

Senior Ki pulang ke rumah dengan membawa banyak mainan untuk Jin Mo, tapi Jin Mo di dalam kamarnya dan menguncinya. Dari kamar Jin Mo berteriak kalau ayahnya pembohong dan terus menangis. Ellie sangat marah karena Senior Ki tidak menepati janji. Jin Mo diejek teman sekolahnya, walaupun begitu, Jin Mo tetap sabar menunggu.
Senior Ki membujuk lagi Jin Mo dan meminta maaf padanya. Tangisan Jin Mo tidak berhenti. Ellie berkata kalau orang dewasa meminta maaf pada anak-anak, pasti akan mereka lakukan lagi. Ellie mengingatkan ingkar janji Senior Ki kepada Jin Mo pada natal dua tahun yang lalu. Saat itu Senior Ki ada panggilan darurat dan menitipkan Jin Mo ke tempat teman Senior Ki.
Teddy menenangkan Ellie yang sangat kesal hingga menangis. Ellie tidak tahan lagi dengan kekesalannya, dia pun hendak pulang. Tapi sebelumnya, Ellie memberitahu kalau Jin Mo menunggu ayahnya sampai sekolah berakhir.
Senior Ki berkata dia menyelamatkan orang lain, tapi tidak menyelamatkan hati anaknya.


Ibu Ji Woon datang ke rumah anaknya. Beliau mengingatkan Ji Woon kalau dia Kang Ji Woon anak Oh Young Ji. Dokter hebat yang selalu bisa diandalkan, tapi kenapa dia mengecewakan ibunya. Ji Woon minta maaf. Ibunya kecewa bukan karena kesalahannya di UGD, tapi karena seorang cewek seperti Soo Wan, yang mengubahnya seperti ini. Ji Woon marah saat ibunya berkata seperti itu, karena Soo Wan masih berharga baginya. Ibu menyuruhnya sadar, karena Soo Wan akan menikah dengan Dylan dan tinggal di Amerika. Ji Woon tidak percaya.


Dong Joo mampir ke rumah detektif pensiunan Kim, memberinya obat. Tapi detektif minta wiski.
Detektif menanyakan hasil penyelidikan oleh tim forensik pada Min Soo yang juga ada di situ. Min Soo sudah menyuruh mereka untuk melakukannya denga cepat. Jika hasilnya keluar, mereka dapat mengetahui merek mobil dan pemiliknya dari surat-surat mobil tersebut.
Dong Joo menanyakan penyelidikan ulang sulit dilakukan jika tidak ada saksi dan bukti yang kuat. Kedua polisi mengiyakan, dan mereka akan melakukan yang terbaik.
Dong Joo penasaran orang seperti apa yang menabrak ibunya, lari, tidak membawa ibunya ke RS, tidak peduli ibunya hidup atau tidak. Dia benci dengan orang itu.


Soo Wan melihat ruangan Dong Joo kosong. Ketua Joo datang melihat Soo Wan menatap ruangan Dong Joo. Beliau menanyakan urusan Soo Wan dengan Dong Joo. Soo Wan mengelak kalau Dong Joo datang telat hari ini. Ketua berkata kalau hari ini, Dong Joo libur.

Soo Wan merepet karena Dong Joo tidak memberitahunya. Dia menelpon Dong Joo yang sepertinya ingin mendaki. Soo Wan menanyakan yang dilakukan Dong Joo di hari liburnya. Dong Joo jawab dia akan kencan. Soo Wan yang kegeeran berkata kalau dia tidak memiliki waktu libur. Dong Joo jawab bukan bersamanya tapi dengan orang yang paling berharga baginya dan orang itu sudah datang. Dong Joo menutup teleponya. Soo Wan melototi hpnya.

 Orang berharga itu adalah ayahnya, direktur Yoon Jae Beom.
Mereka mendaki. Direktur sangat semangat mendaki tidak kenal lelah walaupun sedikit lambat dan sulit mengatur pernapasan. Tapi Dong Joo tetap dan sabar mengikuti di belakangnya.


Sampai di atas, mereka duduk dan mengobrol. Dong Joo menanyakan ibunya Soo Wan. Soo Wan merasa bersalah membuat ayahnya jauh dari ibunya karena ayahnya sangat mencintai ibunya.
Dong Joo bertanya bagaimana bertemu dengan ibunya Soo Wan. Direktur bercerita saat pertama kali bertemu, beliau yakin ibunya Soo Wan akan menjadi miliknya dan merasa bahagia saat bersama ibunya Soo Wan.
Sebaliknya Dong Joo merasa tidak yakin dengan Soo Wan, apakah perasaan senang atau gugup. Tapi itu mungkin karena Soo Wan sangat cantik. Keduanya tersenyum senang.

Min Soo mendapat telepon dari temannya di tim forensik, memberitahu bahwa hasil penyelidikan telah keluar. Meminta menraktirnya.
Si teman mengantar hasilnya ke kantor Min Soo. Min Soo berjanji akan menraktrirnya. Dia pergi sambil menelpon detektif Kim memberitahu kabar baik ini.
Kepala Polisi memperhatikan dan mencuri dengar dari tadi.


Kepala Polisi menelpon dr. Oh melaporkan kabar buruk bagi mereka. dr. Oh bertanya apa jika keluarga korban pindah keluar negeri tidak akan menjadi masalah. Kepala polisi menjawab akan jadi masalah jika keluarga korban meminta penyelidikan ulang. dr. Oh makin khawatir dan meminta menjauhkan detektif itu darinya.

Soo Wan yang keluar kantor melihat Dong Joo datang. Soo Wan menghindarinya karena masih marah. Dong Joo bertanya Soo Wan akan pulang. Soo Wan sewot berkata di hari libur Dong Joo sedang berkencan dengan orang yang berharga baginya kenapa di sini. Dong Joo menanyakan kemana Soo Wan akan pergi. Soo Wan jawab dia juga ada kencan. Dong Joo bukan cemburu malah berkata semoga kencannya menyenangkan.
 Dong Joo menggenggam tangan Soo Wan sehingga amarah Soo Wan mereda. Dong Joo berhenti jalan, Soo Wan heran, dan mengeluarkan kunci mobil. Mobil di samping mereka adalah mobil baru Dong Joo. Dong Joo menawarkan tumpangan pertama untuk Soo Wan. Mereka pun pergi dengan mobil.


Malam harinya, dr. Oh dan dr. Choi bertemu di tempat yang sunyi di RS. dr. Oh menyuruh dr. Choi untuk memberitahukan rahasia itu pada Dong Joo saat ini juga.

Dong Joo menyetir ke obsertavatorium Seyoung. Mereka masuk ke sana, Soo Wan terkejut pohon harapan berubah menjadi indah dikelilingi lilin-lilin.

Di tengah pohon, tersusun banyak kado untuk Soo Wan. Kado ulang tahun Soo Wan dari Dong Joo selama 12 tahun.
 Soo Wan membuka satu-satu. Kado pertama, baju hangat dan sarung tanganya. Ulang tahun Soo Wan selalu saat musim dingin, Dong Joo ingat telinga dan tangan Soo Wan selalu kedinginan. Itu alasannya.

 Yang kedua, kaos couple bertuliskan Boston Red Sox. Dong Joo membelinya saat kuliah. Dong Joo merasa iri dengan pasangan yang berkaos couple.

 Yang selanjutnya, Dong Joo tidak ingin Soo Wan membukanya. Dia sangat malu. Mereka rebutan kotak kado yang berisi bra biru. Pantes Dong Joo malu dan benar-benar malu saat Soo Wan membukanya. Soo Wan menanyakan bagaimana Dong Joo tahu ukurannya. Hanya insting kata Dong Joo. Soo Wan malah berkata salah ukuran.

Setelah kado terbuka semua, Dong Joo mengucapkan selamat ulang tahun selama 12 tahun ini. Soo Wan berterima kasih. Soo Wan menanyakan kapan Dong Joo menyiapkan ini. Ternyata waktu camping itu. Soo Wan sangat menyukainya. Tapi ini belum selesai kata Dong Joo. Masih ada satu lagi.

Dong Joo mengajak Soo Wan ke ruang yang tak asing lagi, ruangan yang banyak kursinya di lantai dua obsevatorium. Dong Joo bercerita di ruangan itu, 12 tahun yang lalu, anak SMA melihat seorang cewek. Di pikirannya, akan menyenangkan punya pacar cantik dan imut seperti cewek itu.
Dan sekarang akan menyenangkan lagi cewek cantik itu menunggunya di rumah, agar dia tidak kesepian. Dia berusaha untuk itu.
Dong Joo bangun dari duduknya dan berlutut, mengatakan cintanya telah tumbuh lebih dari 12 tahun yang lalu, dia akan membiarkannya terus tumbuh, akan membuatnya lebih kuat, dan berjanji Soo Wan menjadi orang yang paling berharga dalam hidupnya. Lalu dia mengeluarkan kotak cincin dan membukanya. Jika ibunya masih hidup, beliau yang akan melakukannya.
Cincin itu bertuliskan, "Jung Hwa-ssi aku mencintaimu". Itu cincin ibunya dulu.


 Dong Joo melamar Soo Wan, mengajak Soo Wan untuk menjadi bagian dari keluarganya. Soo Wan mengangguk tanda menerimanya. Dong Joo menyematkan cincin ke jari Soo Wan.


 Soo Wan mengangkat Dong Joo untuk berdiri. Lalu Soo Wan memeluknya dan berkata dia akan berada di rumah Dong Joo dan akan menunggunya setiap hari.


 Pikiran Penulis:

Hehe ini yang ketiga ~
Walaupun mengantuk-antuk, aku menyelesaikannya. Sebelumnya aku sudah mengerjakan setengahnya. Karena penasaran dengan episode 12 jadi itu duluan diselesaikan.

Karena banyak adegan yang menyenangkan, aku meng-capture gambar banyak dan beberapa gambar dibuat lebih besar dari biasanya. Biar bisa dilihat dengan jelas adegan senangnya.

Aku menyebut Tim forensik nasional (NSF) dengan tim forensik saja. Menurutku lebih mudah diingat.

Maaf jika ada penyebutan tempat, nama, dan kata-kata berbeda-beda tiap adegannya. Maklumla masih baru. Akan kuusahakan ke depannya lebih baik lagi. Mohon saran dan kritiknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar