Laman

Senin, 14 April 2014

Sinopsis Angel Eyes Episode 3


Soo Wan menatap langit di depan kantornya (Pemadam Kebakaran Se Young /119). Seniornya, Ki Woon Chan, mendekat dan bertanya . "Apa yang kau lihat? Kau mulai meneteskan air liur kalo kau terus menatap langit." Sambil menendang kaki Soo Wan. Soo Wan bilang kalo dia sedang cuci mobil dengan bahasa informal. Seniornya bilang kalo Soo Wan yakin dengan perkataannya. Soo Wan mengulangi perkataannya dengan bahasa formal. Senior Ki mengejeknya kalo Soo Wan seharusnya jadi pemimpin. Panggilan darurat berbunyi Senior Ki menyuruhnya bergegas.


Para petugas segera berangkat ke pom bensin, lokasi kebakaran. Sesampai di lokasi ternyata itu cuma panggilan palsu yang dibuat oleh 3 preman yang bertaruh siapa yang paling cepat, petugas pemadam kebakaran atau pengantar pizza. Petugas dan preman saling berdebat, tahu gak akan ada ujungnya, petugas mengalah dan bersiap untuk pergi, tapi tidak untuk Soo Wan. Dia mendekati dan duduk di kursi kosong di depan 3 preman itu. Mengambil pizza mereka dan memakannya dengan santai. Mereka menawarinya dan menggodanya. Dia yang dari tadi diam menahan amarahnya, tersenyum sinis lalu berdiri menyirami muka dengan minuman kaleng dan membanting salah satu dari mereka.



Senior-seniornya khawatir, tapi Soo Wan gak peduli malah menunjukkan muka imut dan jari tangan berbentuk V. 
Di depan pintu masuk UGD, berdiri Dong Joo.


Saat Dong Joo ingin masuk, ambulance 119 datang, membawa pasien seorang ibu dan anak yang menangis karena ibunya kesakitan. Dong Joo menenangkan anak itu kalau ibunya baik-baik saja. Anak itu tidak percaya dan bertanya bagaimana mengetahui keadaan ibu tanpa melihatnya.Dong Joo berjanji melihat ibu anak itu maka anak itu percaya.

Di UGD (ingat EmergencyCouple), petugas 119 meminta dokter memeriksa ibu itu, tapi dokter berkata rumah sakit ini tidak menerima pasien lagi karena tidak ada dokter yang bertanggung jawab. Petugas menjawab mereka dalam perjalanan ke RS lain, tapi datang ke RS ini karena kondisinya memburuk. Dong Joo menengahi supaya melihat pasien dulu, pasien kesakitan.


Lalu dokter bertanya apa dadanya sakit, dan dia minta hasil diagnosis jantung pasien. Dong Joo berkata dia pikir punggung pasien sakit. Dan ternyata benar. Tapi hasil diagnosisnya tidak ada yang abnormal. Dong Joo tanya pada dokter kenapa tidak meminta pasien mengangkat kakinya. Dokter lainnya menanyakan siapa Dong Joo, apa dia wali dari pasien? Dong Joo menjawab bukan. Lalu dokter menyuruhnya keluar. Tiba-tiba denyut nadi pasien melemah.


Dokter dan staf segera mengintubasi pasien dan intubasi berhasil lalu bersiap untuk operasi. Dong Joo mengatakan harus melakukan CT-scan dulu, pasien mengalami kebocoran darah ke kantung jantung (diseksi aorta).



Dokter menyeret Dong Joo keluar, dia ikut tapi tetap memberitahukan harus CT-scan dan kalau akan ada masalah jika terjadi tamponade jantung (tekanan jantung karena cairan), serta berteriak CT!CT!
Lalu ada seorang dokter(jabatannya lebih tinggi daripada yang tadi) menyapa Dong Joo. Dong Joo minta maaf karena kejadian itu. Dokter itu menjawab seorang dokter merawat pasien tidak perlu minta maaf. Semua yang mendengar tercengang.

Dong Joo minta izin untuk melakukan operasi pada pasien tadi. Dokter mengizinkannya. Dokter juga mengatakan kalau Dong Joo adalah ketua dept. UGD.
Dua dokter tadi melihat hasil CT-scan pasien, ternyata benar ada diseksi aorta dan tamponade jantung.



Soo Wan berada di kantor polisi dan diintrogasi oleh polisi, temennya sendiri, Min Soo. Sepertinya bukan kali ini Soo Wan berada di kantor polisi.  Petugas di sana sangat mengenalnya, dan Min Soo capek mengatakan padanya jika pegawai negeri tidak boleh memukul seseorang, bisa dihukum 4 minggu. Soo Wan membela dirinya, dan berkata jika dia dipenjarakan dia bisa mengambil waktu tidurnya di sel dan jangan membangunkannya. Min Soo sangat sangat frustasi lihat Soo Wan.



Dong Joo bersiap untuk melakukan operasi. Para staf tidak mempercayainya karena kemungkinan 80-90% pasien mengalami kematian.
Para dokter lain menyaksikan operasi Angioplasty (bedah untuk memperluas arteri jantung menggunakan tranplantasi buatan) di ruangan lain dalam layar lebar.


Dua dokter UGD tadi, dr. Moon Je Ha dan dr. Kim Ho Jin duduk berdekatan. dr. Kim bertanya pada  dr. Moon proses operasi, dr. Moon jawab menjepit arteri utama, menggunakan infus Cardioplegia untuk menghentikan denyut jantung, menggunakan ECMO (mesin sirkulasi darah) untuk mempertahankan oksigenasi kemudian pasang selang. Dengan kondisi pasien, mereka mengira pasien tidak bisa bertahan dan operasi memakan waktu 30 menit. Kemungkinan akan terjadi table death (kematian).



Operasi pun dimulai, membedah dada pasien, menjepit arteri, menginfus sehingga jantung berhenti berdetak. Lalu memulai sirkulasi darah dengan mesin.
dr. Kang Ji Woon baru datang dan bertanya operasi ini dilakukan dr. UGD baru. Dua dr. UGD mengiyakan, karena tidak ada dr. yang bersedia mengoperasi pasien.

dr. di ruangan operasi memberitahu pasien mengalami penurunan penyerapan oksigen, lalu menyarankan untuk memasang kateter, jika tidak akan mengakibatkan kematian otak. Tapi Dong Joo mengatakan tidak usah dengan percaya diri. Semua staf di ruangan OP saling melirik karena heran.

Tidak hanya dokter di ruangan OP, para dokter yang sedang menonton pun saling bertanya-tanya. Mereka semua pasti tahu kalau itu berbahaya bagi pasien. Bahkan tidak bisa bertahan selama 10 menit, apalagi Dong Joo telah menyayat arteri utama. Berarti Dong Joo sangat percaya diri dengan kecepatannya, kata dr. Kang.
Yang benar aja, Dong Joo baru menunjukkan kecepatannya, memasang selang, dan menjahitnya. Sekali lagi Dong Joo membuat semuanya heran plus tercengang. Sirkulasi darah dimulai lagi. Dan jantung berdenyut lagi.
Dong Joo keluar dari ruangan OP dan bertemu anak pasien, mengatakan bahwa ibunya baik-baik saja dan percaya dengannya. Terima kasih, jawab anak itu.


Di kantor pemadam kebakaran kedatangan damkar baru, Seungri eh bukan Teddy Seo, dia memperkenal diri layaknya seorang prajurit gitu, tapi saat berkata "tolong bantu aku" dengan dialek yang aneh sambil senyum-senyum. Para senior menertawakan dan mengejek dialek inggris dan dialek koreanya. Dia jawab kalau dia dibesarkan di Texas, masih dengan dialek yang aneh itu.


Ketua Joo Tae Sub (biar akrab Ketua Joo) yang membawa Teddy Seo, membubarkan para senior, kecuali Soo Wan. Ketua memanggil Soo Wan dengan "Yoon-ddol" (Yoon gila). Soo Wan mengira ketua menyuruhnya menulis laporan insiden lagi, padahal ketua ingin menjadikannya tutor untuk Teddy Seo. Soo Wan protes kalau ingin menjadikannya tutor, beri dia anak yang pintar, tidak sakit jiwa seperti Teddy Seo. Bahkan Teddy Seo lebih lemah darinya. Ketua menjawab kalau Soo Wan sangat kuat dan tidak ada yang bermentak abnormal di kantor selain dia, dan mereka berdua sangat cocok jadi "pasangan -ddol". (aneh dan gila).
Ketua Joo hendak pergi, tapi Soo Wan menahannya, dan berbicara padanya membelakangi Teddy Seo. Soo Wan masih keberatan menjadi tutor Teddy Seo, dia berkata kalau itu bukan kerjaan tutor tapi membersihkan kotoran. Ketua Joo memberi tawaran apa Soo Wan ingin menulis laporan kejadian. Tentu saja Soo Wan lebih gak mau. Kemudian Ketua pun meninggalkan tutor dan muridnya.


Teddy Seo pun mendatangi Soo Wan yang sedang kesal, menanyakan petugas 911 harus membersihkan kotoran yang 'bprreet' itu. (Seungri bener-bener polos disini dan aneh). Soo Wan hanya menyuruhnya diam dan mengikutinya. "Shut up, Boy! Follow me!". Teddy Seo masih memikirkan kotoran tadi, dan akhirnya dia dijewer Soo Wan untuk mengikutinya.

Di RS, di sebuah ruangan, ada 4 dokter yakni, Dirut Yoon Jae Bum (ayah Soo Wan), Dewan Direktur Oh Young Ji (dr mata Soo Wan, teman ayahnya juga), Kang Ji Woon - dokter bedah saraf, dan Sung Hyun Ho (yang jumpa Dong Joo di UGD). Sambil minum teh, mereka membicarakan dr yang akan bertanggungjawab di UGD. dr. Sung sangat senang telah menemukan dr tersebut karena ini merupakan tugas yang diberikan dirut padanya. Tidak hanya dr. Sung yang senang, dr.Oh juga senang, tidak sabar ingin bertemu dengan dr tsb. dr.Kang menambahi kalau dr tsb adalah seorang dokter bedah. Suasana makin senang karena kehadiran dokter yang sangat berkompeten dan tidak mempermasalahkan gaji yang rendah di RS mereka.
dr. Yoon pun membuat lelucon kalau dia harus mundur menjadi kepala jika dia berkata 'tidak', lalu dia bertanya "dari Boston? apa dia seorang imigran? Siapa namanya...?"
Terdengar pintu diketuk. dr.Sung berkata pasti itu dia.


Dong Joo pun masuk. dr. Yoon membungkuk memberi salam kenal dan selamat dengan mengulurkan tangannya. Kata-kata terhenti saat melihat bahwa Dong Joo lah dokter tersebut. Dong Joo tersenyum, meraih tangan dr. Yoon dan memperkenalkan diri sebagai Dylan Park.
Tiga Dokter yang lain memperkenalkan diri mereka masing-masing ke Dong Joo.



 dr. Yoon di atap RS, terdengar suara Dong Joo memanggil, "Abeoji!" Dong Joo sambil tersenyum berkata kejutannya berhasil. Tapi sepertinya dr. Yoon sedikit marah sama Dong Joo karena meninggalkan pekerjaannya di Boston, yang bahkan orang lain tidak bisa mendapatkannya walaupun mereka ingin, tapi Dong Joo malah kembali ke Korea dan bekerja di RS nya. Dia berpikir Dong Joo akan berhasil di sana. Dong Joo jawab kalau dia juga bisa berhasil di sini. dr.Yoon menyuruhnya kembali ke Boston. 12 bulan lagi kata Dong Joo. Tapi dr.Yoon tetap menyuruhnya kembali dan hidup tenang dan bahagia di sana. Sudah 12 tahun berlalu, dr.Yoon pun tau kalau dia ingin kembali ke Korea, lagian Hye Joo-adiknya sudah baik-baik saja dan dia juga punya kesempatan untuk membantu dr.Yoon.
Dong Joo pun meminta tolong pada dr.Yoon supaya memanggilnya Dylan mulai sekarang, agar orang-orang tidak salah paham dengan hubungan mereka yang rumit untuk dijelaskan. Dong Joo juga berkata kalau dia telah diterima di RS, walaupun dr.Yoon direktur, beliau tidak bisa memecat Dong Joo seenaknya harus sesuai prosedur dan dia juga minta untuk menyembunyikan ekspresi beliau karena terlalu tampak tadi. Dong Joo pun pamit. dr.Yoon masih tidak habis pikir dengan Dong Joo.(tu terlihat dari ekspresinya)

.

dr.Yoon berada di ruangannya membuka amplop surat yang berisi alamat bibi Dong Joo di Boston. Beliau mengingat masa lalu-flashback, melihat foto-foto Dong Joo remaja (keren kali gaya-gaya Kang Haneul di situ bok!), dan dapat kabar dari kawannya bahwa Dong Joo sangat pintar dan diterima di sekolah kedokteran terbaik tapi tidak bisa mendaftar karena uang beasiswanya tidak cukup, bibinya juga memiliki penyakit. Beliau juga teringat saat ibunya Dong Joo sedang kritis, beliau mencoba untuk menolong tapi karena keinginan Soo Wan untuk bisa melihat, beliau membiarkan ibu Dong Joo meninggal.



Ternyata dr.Yoon mendatangi Dong Joo ke Boston, melihat dari jauh Dong Joo sedang bekerja mengangkat barang. Beliau makin depresi saat mengingat Dong Joo sangat berterima kasih padanya karena berusaha keras untuk ibunya. Beliau pun berlalu sambil minum mirasnya.(biasa kalo orang luar merasa depresi, mereka minum). Ternyata Dong Joo melihatnya dan memanggilnya, "Direktur?" Dong Joo mendekatinya untuk memastikan. Dong Joo sangat senang melihat bahwa betul Direktur Yoon (dr. Yoon) sehingga langsung memeluknya. Beliau hanya terdiam, terpaku dan mematung, sehingga botol minumannya pun jatuh. (beliau senang plus merasa bersalah dan kasihan dengan Dong Joo, dan sekaligus terharu mungkin beliau juga suka dengan Dong Joo)
Beliau pun kembali dari flashbacknya.


Dong Joo mengunjungi makam ibunya. Dia berkata "Jung Hwa-ssi. Aku disini." dan bertanya bahwa ibu pasti sangat bangga dengan anaknya ini. Lalu dia juga menanyakan kabar Soo Wan yang pasti baik-baik saja dan apa dia bisa melihat Soo Wan lagi.


Soo Wan memilih kaset resep masakan yang diberikan Jung Hwa saat ulang tahunnya. Lalu dia menghidupkannya, terdengarlah suara Jung Hwa yang memberi instruksi untuk memasak nasi kerang. Soo Wan memakai apronnya dan mengikuti instruksi Jung Hwa. Saat itu ayahnya pulang dan melihatnya. Soo Wan mencuci beras sambil menangis karena teringat dengan Jung Hwa. (bagaimana tidak ingat Jung Hwa memberi instruksi seperti berbicara padanya) dan ternyata tiap tidak hari itu saja, setiap mendengarkan suara Jung Hwa, itu membuatnya menangis. Ayahnya masih menyaksikan semua itu.



Saat berada di meja makan, Soo Wan melihat ayahnya yang hanya melihat nasi tidak memakannya. Soo Wan pun bertanya apa masakan tidak enak. Ayahnya jawab bahwa masakannya enak. Lalu ayahnya bertanya padanya apa dia datang ke RS lagi hari ini. Soo Wan menjawab tentu saja dia selalu datang 3-4 kali sehari. Ayahnya berharap kalau dia tidak datang lagi ke RS, ayahnya tidak mau putrinya bekerja keras dan berbahaya lagi. Tapi dia meminta ayahnya untuk membujuk ajumma-dr.Oh. (mungkin dr.Oh ini sangat khawatir dengan Soo Wan yang bekerja sebagai petugas 911).


Dong Joo menuntun sepeda menuju observatorium yang membuatnya teringat saat dia remaja melakukan hal yang sama. Lalu dia masuk ke sana, di lobi depan ada pohon harapan, jika kita menggantungkan harapan kita maka akan terkabul, kata banner yang ada di situ. Dong Joo pun menggantung harapannya di pohon itu.(apa ya kira-kira harapannya, tapi gak dikasih tunjuk nih)


Di luar observatorium Dong Joo melihat ke lantai dua-tempat dia melihat Soo Wan dulu. Dia teringat kembali. Kemudian dia mengambil sepeda yang diparkirkan di depan pintu masuk. Lalu pergi.


Soo Wan latihan fisik di kantornya, mengangkat beban sambil menghitungnya. Teddy Seo melihatnya ngeri. Senior Ki menyuruhnya berhenti dan khawatir Soo Wan akan salah menggunakan latihannya itu, karena banyaknya komentar di Website mereka tentang video Soo Wan membalikan tubuh preman itu. Soo Wan bisa digugat oleh warga negara, diselidiki, dan keluar masuk kantor polisi. Hal ini bukan berdampak padanya maka dia diminta untuk bersabar oleh Senior Ki. Soo Wan malah menyuruh Senior Ki berterima kasih padanya kalau itu senior Ki, dia bisa masuk rumah sakit dan libur selama 12 minggu. Senior Ki jadi sewot, kenapa dia harus berterima kasih dengan junior gila yang selalu membuat masalah. Menulis laporan insiden menjadi seperti menulis buku harian bagi Soo Wan, kata Senior Ki.


Ketua Joo datang membawa sepiring kue labu beras. Beliau pun menyuruh mereka untuk berhenti bertengkar dan makan kuenya mumpung masih panas. Beliau juga berkata kalau Soo Wan akan menyengat jika dimarahi saat makan.
Beliau menawarkan kue ke petugas baru-Teddy Seo. Ternyata dia belum pernah makan kue labu beras. (Sama dong)